Laman Depan

Salam Hangat & Salam Super. SELAMAT DATANG di Blog SDIT As-Salaam, Inspirasi tuk Pendidik :) ----www.sdit-as-salaam.blogspot.com

Kamis, 07 Juni 2012

Selembar Fotokopi Injil Barnabas Rp14 M

Selembar Fotokopi Injil Barnabas Rp14 M Kamis, 07 Juni 2012, 13:43 WIB Al-Arabiya Injil kuno yang diyakini sebagi Injil Barnabas. Berita Terkait Inilah Keutamaan Muka Ka'bah Militer Turki Jaga Ketat Injil Barnabas Turki Terjemahkan Injil Berusia 1.500 Tahun Inilah Periode Awal Dakwah Rasulullah SAW Ada Nama Allah di Tubuh Ibu REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Naskah kuno berusia 1.500 tahun yang diyakini sebagai versi asli Injil Barnabas, terus mengundang perhatian dunia. Bahkan, fotokopi satu lembar manuskrip jadul tersebut bisa dihargai hingga 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar). Naskah kuno tersebut ditulis dalam bahasa Aramaic yang diyakini sebagai bahasa yang dipakai Bunda Mariam, ibunda Yesus Kristus. Naskah itu ditulis dengan tinta emas dalam lembaran berbahan kulit. Di dalamnya disebutkan berbagai hal yang bertentangan dengan doktrin Kekristenan pada umumnya. Pada bab 41 tertulis lafal syahadat dan pengakuan terhadap kerasulan Muhammad SAW. “Ketika Adam berbalik, ia melihat di atas pintu gerbang surge tertulis kalimat ‘Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya’.” Selain itu, Injil Barnabas tersebut juga menyebutkan Yesus tidak pernah disalib. Yesus juga dikatakan telah memprediksi kedatangan Muhammad. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Ergrul Gunay mengatakan, manuskrip itu bisa jadi merupakan versi asli dari Injil. Dibeberkan Gunay, Vatikan telah mengajukan permintaan resmi pada pihaknya untuk melihat manuskrip yang mengundang kontroversi itu. Sementara Media Iran, Basij Press melaporkan, adanya upaya-upaya dari kaum Zionis dan pemerintahan negara-negara Barat untuk mensabotase isi manuskrip itu. Namun, Pemerintah Turki merespon cepat dengan menerjunkan militer untuk menjaga keamanan manuskrip. Banyaknya pihak yang merasa berkepentingan membuat nilai naskah itu meroket. Media Inggris Daily Mail menaksir harga manuskrip itu bisa mencapai 14-28 juta dolar AS. Salinan fotokopi per lembarnya saja bisa dihargai hingga 1,5 juta dolar AS. Redaktur: Karta Raharja Ucu Reporter: Adi Wicaksono

Subhanallah, Ini Mukjizat Penciptaan Matahari

Subhanallah, Ini Mukjizat Penciptaan Matahari Kamis, 07 Juni 2012, 12:31 WIB Venus terlihat seperti noktah hitam di bagian kiri matahari saat dipantau dengan teleskop milik penggiat Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) di Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (6/6). (dok. HAAJ) Berita Terkait Badan Wakaf Al-Quran Goes to School Asyiknya, Menjadi Mahasantri Mahad UIN Syarif Hidayatullah 'Mencintai Alquran adalah Sunnah Rasulullah' Inilah Penjelasan Sains terhadap Ayat Alquran tentang Semesta Ribuan Siswa Jakarta Pecahkan Rekor Muri Kaligrafi REPUBLIKA.CO.ID, Matahari adalah unit terbesar dari sistem tata surya kita. Matahari sangatlah panas dan mengandung gas yang selalu terbakar. Di permukaannya selalu terjadi ledakan bagaikan jutaan bom atom yang dijatuhkan tiap waktu. Ledakan ini menghasilkan lidah api raksasa yang ukurannya 40 atau 50 kali lebih besar dari bumi kita. Matahari seperti bola api raksasa yang memberikan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Ruang angkasa, bagaimanapun, gelap gulita. Bumi kita adalah salah satu bagian yang indah dari kegelapan mutlak itu. Dan, tidak ada unit lain selain matahari di tata surya kita yang mampu menyinari dan menghangatkan bumi kita. Apabila bukan dari matahari, maka akan terjadi malam selama-lamanya, dan setiap daerah akan terselimuti es. Kehidupan dengan begitu akan mustahil, dan kita pun tidak akan ada. Panas yang diberikan matahari akan sangat tinggi selama musim panas. Namun, matahari jaraknya jutaan kilometer dari bumi, dan hanya 0,2 persen dari panasnya yang benar-benar mencapai bumi. Sejak suhu di bumi bisa sangat tinggi, meskipun matahari letaknya begitu jauh, bagaimana dengan suhu matahari itu sendiri? Temperatur di permukaan matahari adalah 6.000 derajat Celcius, dan 12 juta derajat Celsius di dalamnya. Allah telah menciptakan jarak yang sempurna antara bumi dan matahari. Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil. Daerah kutub, daerah yang mendapatkan panas paling sedikit dari matahari, secara permanen diselimuti oleh es, sedangkan daerah ekuator, yang mendapatkan lebih banyak panas, selalu panas. Namun, perbedaan suhu antara kutub dan ekuator ini yang menyebabkan terciptanya iklim moderat di bumi secara keseluruhan, dan iklim inilah yang menyokong terwujudnya kehidupan. Hal tersebut adalah salah satu tanda dari tidak terhitungnya bukti cinta Allah kepada manusia. Bila matahari lebih besar atau lebih kecil, lebih jauh ataupun lebih dekat dengan bumi, maka sangat tidak mungkin terjadi kehidupan di planet kita. Bagaimanapun juga, Allah menciptakan matahari, bumi dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita dapat hidup dengan nyaman. Di ayat lain dalam Alquran tertera bagaimana matahari dan bulan selalu bergerak sesuai perintah Allah : “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bintang-bintang dikendalikan dengan perintahNya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.” (Q.S.An-Nahl (16):12) Dikutip dari Harunyahya.com Redaktur: Heri Ruslan

Rabu, 02 Mei 2012

Sertifikasi Guru Kab Bogor 2012: PLPG Putaran 1

Sertifikasi Guru Kab Bogor 2012: PLPG Putaran 1: Yth. Bpk/Ibu peserta sergur 2012. Berikut kami sampaikan  PLPG putaran I yg dilaksanakan pada : Hari / Tgl           : Sabtu sd Senin / 5...

Selasa, 01 Mei 2012

Sertifikasi Guru Kab Bogor 2012: PLPG 2012

Sertifikasi Guru Kab Bogor 2012: PLPG 2012: Yth. Bpk/Ibu peserta sertifikasi guru 2012 Diberitahukan bagi peserta yg telah lulus UKA agar mempersiapkan diri mengikuti PLPG yang diren...

PLPG 2012

Yth. Bpk/Ibu peserta sertifikasi guru 2012 Diberitahukan bagi peserta yg telah lulus UKA agar mempersiapkan diri mengikuti PLPG yang direncanakan dimulai bulan MEI 2012. Adapun tempat / peserta bertahap dan menyusul daftarnya. Terima kasih.

Senin, 30 April 2012

Hardiknas 2012 Akan Diwarnai Berbagai Kegiatan

Jakarta --- Menyongsong peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar berbagai kegiatan sejak April sampai Juni mendatang. Hardiknas yang jatuh tepat pada tanggal 2 Mei akan diwarnai dengan kegiatan rutin upacara, dan resepsi hardiknas pada malam harinya. Selain itu, Kemdikbud juga menggelar pameran internal di halaman parkir gedung Kemdikbud. “Stand-stand pameran sedang digarap,” demikian dijelaskan Mendikbud Mohammad Nuh, di Gedung Kemdikbud, Senin (30/04). Dalam resepsi Hardiknas nanti, akan dilakukan penandatanganan dengan Garuda dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni). “Kita akan menyerahkan beasiswa kepada keluarga penyandang cacat,” katanya. Mendikbud juga akan menyerahkan Al-Qur’an Braille, komputer bicara, dan buku-buku Braille. Pemutaran film animasi pun telah disiapkan untuk menghibur siswa-siswi pada kesempatan tersebut. Untuk puncak acara Hardiknas, sampai saat ini masih tersedia dua alternatif jadwal. 21-22 Mei, atau 4-6 Juni. Acara puncak akan diadakan di Istora Senayan Jakarta, dan direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Puncak Hardiknas direncanakan digabung dengan Hari Kebangkitan Nasional seperti tahun lalu,” tutur Menteri Nuh. Tema Hardiknas 2012 adalah ‘Bangkitnya Generasi Emas Indonesia’. Tema tersebut disesuaikan dengan rencana besar Kemdikbud untuk menyiapkan generasi emas hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045 nanti. Tahun ini dianggap sebagai masa ‘menanam’ generasi emas tersebut. “Dari 2012-2035 Indonesia mendapat bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif paling tinggi diantara usia anak-anak dan orang tua,” jelas Mendikbud. Dengan bonus demografi tersebut, pemerintah telah menyiapkan grand design pendidikan. Pendidikan anak usia dini digencarkan dengan gerakan PAUDisasi. Pembangunan dan rehabilitasi sekolah dan ruang kelas baru dilakukan secara besar-besaran, serta intervensi khusus untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) siswa SMA. “2020 nanti, minimal pekerja kita lulusan SMA,” katanya. Peningkatan APK perguruan tinggi juga dilakukan dengan meningkatan akses, memastikan keterjangkauan, dan memastikan ketersediaan. (AR)

Selasa, 24 April 2012

FIR'AUN YANG DITENGGELAMKAN

FIR'AUN YANG DITENGGELAMKAN (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami Tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.( QS Al Anfal 54). Peradaban Mesir kuno berada dalam waktu yang sama dengan negara kota yang berada di Mesopotamia, dikenal sebagai satu diantara peradaban tertua di dunia dan dikenal dengan pengorganisasian negara dan paling maju dalam tatanan sosial dijamannya. Fakta bahwa mereka telah menemukan tulisan/huruf pada milinium 3 SM dan menggunakannnya, bahwa mereka juga memanfaatkan sungai Nil dan mereka terselamatkan dari berbagai bahaya luar dalam kaitannya dengan setting alamiah negara tersebut, nyata-nyata telah memberikan sumbangan yang besar terhadap bangsa Mesir dalam peningkatan peradaban mereka. Namun, masyarakat yang "beradab" ini, pada masa berlakunya "pemerintahan Fir'aun (Pharaoh)" menggunakan system kafir yang disebutkan secara jelas dalam Aal qur'an dalam bahasa yang amat jelas dan lugas. Mereka bersifat congkak, angkuh dengan kebanggaan diri, mengesampingkan dan mengutuk. Dan akhirnya baik peradaban mereka yang maju, tatanan sosial politik bahkan dengan tentara yang kuat sekalipun tidak bisa menyelamatkan ketika mereka dihancurkan. Wewenang Sang Fir'aun (Pharaoh) Peradaban bangsa Mesir sangat mendasarkan pada kesuburan sungai Nil. Bangsa Mesir telah menetap di lembah Nil dikarenakan melimpahnya air di sungai ini dan karena mereka bisa mengolah tanah dengan persediaan air yang telah diberikan oleh sungai yang tidak tergantung kepada musim hujan. Ahli sejarah Ernest H Gombrich mengaakan dalam tulisannya bahwa Afrika sangatlah panas dan terkadang tidak pernah sama sekali turun hujan selama berbulan-bulan. Inilah sebabnya mengapa banyak daerah di benua yang besar ini sangat luar biasa keringnya. Bagian-bagian dari benua ini tertutup oleh lautan pasir yang sangat luas. Di kedua sisi sungai Nil juga tertutup oleh pasir dan di Mesir sendiripun jarang terjadi hujan. Namun di negeri ini hujan tidaklah terlalu dibutuhkan karena sungai Nil yang mengalir melintas ditengah-tengah seluruh negara .1 Jadi siapapun yang nenguasai sungai Nil yang sangtlah penting tersebut maka dialah yang bisa menguasai asset terbesar perdagangan dan pertanian Mesir. Pharaoh bisa melangengkan dominasinya atas Mesir dengan jalan ini. Bentuk sungai Nil yang sempit dan memanjang di Lembah Nil tidak memungkinkan unit-tunit kependudukan yang berada disekitar sungai untuk terlalu mengembangkan wilayahnya. Itulah sebabnya bangsa Mesir lebih memilih untuk membentuk sebuah peradaban yang terdiri dari kota-kota kecil dan perkampungan daripada kota-kota besar. Faktor inilah yang memperkuat dominasi Pharaoh atas masyarakatnya. Raja Menes dikenal sebagai pharaoh Mesir pertama yang menyatukan seluruh Mesir kuno untuk pertama kalinya dalam sejarah dalam sebuah negara persatuan kurang lebih 3000 SM. Kenyaaan bahwa istilah "Pharaoh " asal usulnya merujuk pada istana dimana raja Mesir berada, namun pada saat itu menjadi gelar dari raja-raja Mesir. Inilah sebabnya mengapa raja yang memerintah Mesir kuno mulai disebut " Pharaoh". Sebagai pemilik, pengatur dan penguasa dari seluruh negara dan wilayah-wilayahnya, maka Pharaoh diterima sebagai pengejawantahan dari dewa yang terbesar dalam kepercayaan Mesir kuno yang Politheistik dan menyimpang. Administrasi dari wilayah Mesir, pembagian mereka, pendapatan mereka, singkatnya, seluruh pertanian, jasa dan produksi dalam batas-batas wilayah negara dikelola dalam kekuasan Pharaoh. Absolutisme dalam masa kepemimpinannya telah melengkapi penguasaannya terhadap negara dengan kekuasaan yang dapat melakukan semua hal sesuai dengan keinginannnya. Tepat pada dinasti pertama kekuasaannya Menes yang menjadi raja Mesir yang berhasil menyatukan Hulu dan Hilir Mesir, Sungai Nil diserahkan kepada publik dengan menggunakan saluan-saluran air. Disamping itu seluruh produksi berada dibawah penguasaan dan seluruh produksi barang dan jasa diberikan untuk kepentingan sang raja. Rajalah yang mendistribusikan dan membagi barang dan jasa dalam proporsi yang diinginkan oleh rakyat. Hal ini tidaklah sulit bagi raja yang telah memiliki suatu kekuasaan di daeah tersebut untuk menempatkan rakyat dalam kepatuhan Raja Mesir atau yang nantinya bernama Pharaoh dan dia mengaku dirinya sebagai Makhluk suci yang memegang kekuasan yang besar dan mencakupi semua kebutuhan rakyatnya dan ia mengubah dirinya menjadi tuhan. Para Pharaoh benar-benar percaya bahwa diri mereka adalah tuhan. Kata-kata Pharaoh (Fir'aun) disebutkan dalam al Qur'an yang digunakan dalam percakapannya dengan Musa, hal ini membuktikan bahwa mereka percaya atas ketuhanan Pharaoh. Ia mencoba mengancam Musa dengan mengatakan ;" Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". ( QS Asy-Syu'ara 29), dan berkata Fir-aun kepada orang-orang di sekelilingnya ;" Hai Pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku". (QS Al Qashas 38). Ia mengatakan ini semua karena menganggap dirinya adalah tuhan. Kepercayaan relijius bangsa Mesir kebanyakan berdasarkan kepada pengabdian terhadap tuhan-tuhan mereka. ”Perantara” antara tuhan- tuhan ini dengan manusia adalah para pendeta yang merupakan bagian dari para pemuka masyarakat. Karena berurusan dengan ilmu magis dan sihir, para pendeta menjadi kelas penting yang digunakan oleh para fir’aun untuk menjaga kepatuhan rakyatnya. Kepercayaan Agama Menurut Herodotus seorang ahli sejarah, Mesir kuno adalah umat yang paling beriman di dunia. Namun agama mereka bukanlah agama yang sejati, namun merupakan sebuah bentuk politheisme yang sesat. Dan mereka tidak bisa meningalkan agama sesat mereka karena mereka orang-orang yang sangat kolot (konservatif). Bangsa Mesir kuno sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan alam dimana mereka hidup. Keadaan alam Mesir menjaga negara tersebut terhadap serangan dari luar secara sempurna. Mesir dikelilingi oleh gurun pasir, pegunungan dan lautan disemua sisi. Serangan mungkin dilakukan terhadap negara tersebut hanya dengan kemungkinan dua jalan, namun mereka dapat dengan mudah mempertahankan diri. Bangsa Mesir menjadi terisolasi dari dunia luar berkat faktor-faktor alam ini. Namun dengan sifat fanatik yang berlebihan sehingga bangsa Mesir memperoeh cara berpikir yang membelenggu mereka terhdap perkembangan dan hal-hal yang baru dan mereka sangatlah kolot terhadap agama mereka. Agama nenek moyang mereka yang disebutkan berkali-kali dalam Al Qur'an menjadi nilai yang paling penting bagi mereka. Inilah sebabnya Fir'aun dan lingkungan dekatnya mengingkari Musa dan Harun ketika mengumumkan Agama Sejati dengan mengatakan ; Mereka berkata; "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi?, kami tidak akan mempercayai kamu berdua".(QS. Yunus: 78) Agama/kepecayaan dari bangsa Mesir kuno dibagi ke dalam cabang-cabang, yang paling utama menjadi agama resmi negara adalah kepercayaan terhadap orang-orang dan adanya kehidupan setelah kematian. Menurut agama resmi negara, Fir'aun (Pharaoh) adalah mahkluk suci, dia adalah pengejawantahan dari tuhan-tuhan mereka di muka bumi dan tujuannya adalah untuk menyelenggarakan keadilan dan melindungi mereka di dunia. Kepercayaan yang berkembang luas dikalangan masyarakat sangatlah rumit dan unsur-unsur yang berbenturan dengan kepercayaan resmi negara ditekan oleh pemerintahan Fir'aun. Pada dasarnya mereka percaya kepada banyak tuhan dan tuhan ini biasanya digambarkan memiliki kepala binatang dengan tubuh manusia. Kehidupan setelah mati merupakan bagian terpenting dalam kepercayaan bangsa Mesir. Mereka percaya bahwa roh akan terus hidup setelah jasad mati. Sesuai dengan hal ini roh-roh dari orang mati dibawa oleh malaikat-malaikat tersebut kepada tuhan sebagai hakim dan 4 saksi hakim lainnya, sebuah skala derajat tersusun dipertengahan dan jantung dari ruh/jiwa ditimbang dalam skala ini. Bagi mereka yang mati dengan timbangan kebaikan lebih banyak hidup dalam keadaan penuh dengan keindahan dan hidup dalam kebahagiaan, bagi mereka yang timbangannya lebih berat dengan kejahaan dikirim ke satu tempat dimana mereka mendapatkan siksaan yang berat. Disana mereka disiksa dalam keabadian oleh sebuah makhluk aneh yang disebut dengan "Pemakan Kematian". Kepercayaan bangsa Mesir terhadap kehidupan di hari kemudian jelas-jelas menunjuukan paralelisme (kesamaan padangan) dengan kepercayaan monotheistik dan agama sejati (yang benar). Dan perintah-perintah suci telah mencapai peradaban Mesir kuno, namun agama ini kemudian diselewengkan dari monotheisme berubah menjadi Pholytheisme. Seperti telah diketahui bahwa para pemberi peringatan menyerukan orang-orang untuk meng-Esakan Allah dan memerintahkan mereka untuk menjadi hamba-Nya, diutus di Mesir dari masa ke masa sebagaimana mererka diutus untuk seluruh penduduk dunia pada satu waktu atau waktu yang lain. Salah satunya adalah Nabi Yusuf yang kehidupannya secara terperinci diceritakan dalam Al Qur'an. Sejarah Nabi Yusuf adalah sangat penting karena terdapat kehadiran anak-anak Israel di Mesir dan bagaimana mereka menatap disana. Sebaliknya dalam sejarah terdapat keterangan yang menyatakan bahwa banyak orang Mesir yang menyerukan orang-orang terhadap kepercayaan -kepercayaan Monotheistik bahkan sebelum nabi Musa sekalipun, salah satu dari mereka adalah Pharaoh(Fir'aun) yang paling penting dalam sejarah Mesir, dia adalah Amenhotep IV. Fir'aun Amenhotep IV Yang Monotheistik Fir'aun-fir'aun Mesir pada umumnya bersifat brutal, menindas, suka berperang dan orang-orang yang bengis. Secara umum menereka mengadopsi agama politheisme Mesir dan mendewa-dewakan diri mereka sendiri melalui agama ini. Namun terdapat seorang Fir'aun dalam sejarah Mesir yang sangat-sangat berbeda dengan yang lainnya. Fir'aun ini mempertahankan kepercayan terhadap sang pencipta Yang Tunggal dan karenanya ia mendapakan perlawanan yang sangat kuat dari para pendeta Amon, yang mereka itu mendapatkan keuntungan dari agama politheisme dan dengan beberapa prajurit yang membantu mereka, sehingga akhirnya Fir'aun itu terbunuh. Fir'aun ini adalah Amenhotep IV yang mulai berkuasa di abad XIV SM. Ketika Fir'aun Amenhotep IV dinobatkan sebagai raja pada 1375 SM, ia menjumpai kekolotan (konservatisme) dan tradisionalisme yang telah berlangsung selama berabad-abad, sehingga susunan masyarakat dalam hubungannya dengan istana kerajaan terus berlanjut tanpa adanya perubahan. Masyarakat menutup pintu rapat-rapat terhadap peristiwa dari luar dan kemajuan agama. Konservatisme yang sangat keras ini juga dikatakan oleh para pengembara Yunani kuno sebagai diakibatkan oleh kondisi geografis alam Mesir seperti disebutkan diatas. Sesuai dengan ketentuan Fir'aun, agama resmi menuntut kepercayaan yang tidak terbatas dalam segala hal yang lama dan tradisional. Namun Amenhotep IV tidak menyetujui agama resmi tersebut. Ahli sejarah Ernst Gombrich menulis : Amenhotep IV melakukan banyak perubahan terhadap banyak kebiasaan yang disucikan oleh tradisi tua dan tidak ingin untuk melakukan penyembahan terhadap tuhan yang berbentuk dalam berbagai simbol yang aneh dari kaumnya. Baginya hanya satu Tuhan yang perkasa yaitu Aton, yang disembahnya dan yang diejawantahkannya dalam bentuk matahari Ia menyebut dirinya setelah tuhannya, sebagai Akhenaton, dan ia memindahkan istananya menjauh dari jangkauan para pendeta dari tuhan-tuhan yang lain ke suatu tempat yang sekarang disebut dengan El-Amarna .2 Setelah kematian ayahnya, Amenhotep IV muda mendapatkan tekanan yang hebat. Tekanan ini disebabkan oleh kenyataan bahwa ia membangun sebuah agama yang berdasarkan paham monotheisme dengan mengubah agama tradisional politheisme Mesir dan memcoba untuk melakukan perubahan-perubabahan yang radikal dalam berbagai bidang. Namun para pemimpin Thebes tidak memperbolehkannya untuk menyampaikan pesan dari agama ini. Amenhotep IV dan orang-orangnya kemudian berpindah dari kota Thebes dan bermukim di Tell-El-Amarna. Disini mereka membangun sebuah kota baru yang modern yang dinamakan "Akh-et-aton". Amenhotep IV mengubah namanya yang berarti "kesenangan/kesayangan dari sang Amon" menjadi Akh-en-aton yang berarti "Tunduk kepada sang Aton". Amon adalah nama yang diberikan untuk patung (totem) yang terbesar dalam kepercayaan politheisme bangsa Mesir. Menururt Amenhotep IV, Aton adalah "pencipta dari surga dan dunia", penyamaan nama sebutannya untuk Allah. Merasa terganggu dengan perkembangan ini, maka para pendeta Amon ingin merenggut kekuatan Akhenaton dengan menciptakan krisis ekonomu di negaranya. Akhenaton akhirnya terbunuh dengan cara diracun oleh para komplotan yang ingnin menghancurkannya. Para Fir'aun berikutnya merasa khawatir dan merekapun tenggelam dalam pelukan pengaruh para pendea tersebut. Setelah Akhenaton, muncullah Fir'aun yang berkuasa dengan kekuatan militer. Hal ini sekali lagi mengakibatkan tradisi lama politheisme menjadi berkembang luas dan adanya usaha untuk kembali ke masa lalu. Beberapa abad kemudian, Ramses II yang berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir diangkat menjadi raja. Menurut banyak ahli sejarah, Ramses II adalah Fir'aun yang menyiksa Bani Israel dan berperang terhadap Nabi Musa . 3 CATATAN 1. Ernst H. Gombrich, Gençler için Kisa Bir Dünya Tarihi, (Translated into Turkish by Ahmet Mumcu from the German original script, Eine Kurze Weltgeschichte Für Junge Leser, Dumont Buchverlag, Köln, 1985), Istanbul: Inkilap Publishing House, 1997, hlm. 25 2. Ernst H. Gombrich, The Story of Art, London MCML, The Phaidon Press Ltd., hlm. 42 3. Eli Barnavi, Historical Atlas of The Jewish People, London: Hutchinson, 1992, hlm. 4; "Egypt", Encyclopedia Judaica, Vol. 6, hlm. 481 and "The Exodus and Wanderings in Sinai", Vol. 8, hlm. 575; Le Monde de la Bible, No:83, July-August 1983, hlm. 50; Le Monde de la Bible, No:102, January-February 1997, hlm. 29-32; Edward F. Wente, The Oriental Institute News and Notes, No:144, Winter 1995; Jacques Legrand, Chronicle of The World, Paris: Longman Chronicle, SA International Publishing, 1989, hlm. 68; David Ben Gurion, A Historical Atlas Of the Jewish People, New York: Windfall Book, 1974, hlm. 32

Rabu, 18 April 2012

Pendidikan Masyarakat


Pendidikan Masyarakat

Apa dan Bagaimana Pendidikan Masyarakat?

Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa pendidikan memiliki hakikat memanusiakan manusia dengan mewujudkan pribadi yang merdeka.  Pendidikan dilatari tiga lingkungan pendidikan utama yang saling berkaitan yang disebut Tripusat Pendidikan yang terdiri atas lingkungan pendidikan yang diselenggarakan oleh: pertama, pemerintah, dalam bentuk persekolahan atau pendidikan formal; kedua, masyarakat, dalam bentuk kelompok belajar, komunitas belajar, atau pendidikan nonformal dalam hal ini Satuan Pendidikan Nonformal disebut Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM); ketiga,  keluarga dan lingkungan terdekat, ada yang menyelenggarakan komunitas belajar dan biasanya bekaitan dengan keagamaan, spiritual, seni, olahraga, dan keterampilan lokal. Pembelajaran dalam lingkup keluarga dan ketetanggaan atau lingkungan terdekat ini disebut dengan pendidikan informal.
Ketiga lingkungan belajar tersebut berperan penting dalam membangun kerangka fisik, mental, dan spiritual seseorang sehingga membentuk kepribadian dan karakter yang mandiri. Sejalan dengan tripusat pendidikan, pembinaan pendidikan masyarakat berperan dalam suatu proses di mana upaya pendidikan yang diprakarsai  pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat secara nonformal dan informal.
Seperti dijelaskan dalam tripusat pendidikan, pendidikan tidak dapat terisolasi dari masyarakat yang semakin berkembang dalam suatu kompleksitas dan keragaman tertentu. Masyarakat menginginkan hal yang sangat sederhana, yaitu punya pendidikan dan dapat meningkatkan penghasilan. Kenyataannya terdapat disparitas dalam pencapaian pendidikan ditinjau dari berbagai aspek, misalnya usia, lokasi geografis, sosial, dan budaya. Dalam kondisi seperti inilah pendidikan masyarakat menjadi bagian yang sangat penting dalam mengisi rongga-rongga yang belum sepenuhnya tersentuh.
Sentuhan yang terfokus dapat dilakukan pendidikan masyarakat pada kantong-kantong kemarjinalan di provinsi, kabupaten/kota padat tuna aksara, desa, lokasi kumuh miskin di kota, dan kawasan 3 T (terpencil, terluar, dan tertinggal) untuk memenuhi hak orang dewasa terhadap pendidikan. Fokus sasaran dipertajam dengan memberikan layanan yang sesuai potensi dan konteks kelokalan pada kawasan klaster 4 (nelayan), kawasan pertanian, kawasan dengan etnik minoritas, dan kawasan perbatasan.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jumlah penduduk tuna aksara dewasa usia 15-59 tahun berjumlah 7.547.344 orang atau 5,02% dengan disparitas gender yang makin membaik. Walau terjadi penurunan disparitas gender, penduduk tuna aksara perempuan tetap lebih besar dari laki-laki.
Pada tingkat provinsi, terdapat 9 provinsi dengan jumlah penduduk tuna aksara di atas 200.000 orang. Provinsi tersebut antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Banten, dan Kalimantan Barat. Pada tingkat Kota/Kabupaten terdapat 34 Kabupaten dengan jumlah penduduk tuna aksara di atas 50.000 orang. Bahkan terdapat dua Kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 150 ribu orang, yaitu Jember (204.069) dan Sumenep (169.747).
Untuk memenuhi bagian yang belum sepenuhnya tersentuh pendidikan formal, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program pendidikan keaksaraan, peningkatan budaya baca, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Melalui berbagai inisiatif beragam program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

PKBM

Dalam mewujudkan harapan dan inisiatif masyarakat terhadap layanan pendidikan yang dapat dirasakan oleh semua lapisan, pada tahun 1998, masyarakat banyak mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai respon terhadap krisis ekonomi dan kebutuhan akan layanan pendidikan yang mampu menjamin kepastian perolehan layanan pendidikan bagi pemuda dan orang dewasa. Pelaksanaan pendidikan orang dewasa mampu meningkatkan ketersediaan, memperluas keterjangkauan, mewujudkan kesetaraan dan meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dalam pelaksanaan hak-hak azasi manusia. Pada masa 2000an, PKBM cukup berperan dalam memperluas akses wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun melalui Pendidikan Kesetaraan Paket A dan Paket B, termasuk perluasan akses pendidikan menengah melalui Pendidikan Kesetaraan Paket C. Pada tahun 2006, Kelompok Belajar dan PKBM giat berperan dalam pendidikan keaksaraan orang dewasa untuk mencapai tujuan Pendidikan Untuk Semua (PUS). Kini, pendidikan orang dewasa perlu dilaksanakan secara efektif dan efisien dan relevan dengan mempertimbangkan azas keadilan, kesetaraan yang non diskriminatif sehingga terlaksana pendidikan sepanjang hayat yang memperkokoh pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mampu menghadapi tantangan kemiskinan, kebodohan dan lingkungan (perubahan iklim) dimasa datang demi terwujudnya Indonesia yang berharkat dan bermartabat.
PKBM menawarkan beragam layanan pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, hingga pendidikan perempuan dan kecakapan hidup. Semua layanan tersebut terbentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat di bawah jejaring kemitraan dengan berbagai pihak terkait. Masyarakat berinvestasi dan tidak jarang merelakan sebagian asetnya berupa lahan, tenaga, pikiran, dan anggaran untuk membangun dan menyelenggarakan pendidikan nonformal di PKBM. Dikarenakan hal ini, standar, potensi, dan kompetensi tutor PKBM menjadi beragam dan tidak setara antara satu dengan yang lainnya. Program dan layanan yang ditawarkan juga berbasis konteks dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga terkadang ada PKBM yang apabila programnya telah terpenuhi dalam kurun waktu tertentu, PKBM tersebut beralih fungsi. Oleh karena itu diperlukan pendataan untuk mengukur keragaman potensi, mengumpulkan informasi, dan melihat sebaran PKBM. Hingga saat ini jumlah PKBM yang telah mendaftar dan memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM) adalah sebanyak 6.474 unit.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Pendidikan masyarakat juga berupaya mencegah kekambuhan ketunaaksaraan penduduk dewasa dan meningkatkan budaya baca dengan ‘membacakan masyarakat dan memasyarakatkan membaca’ melalui sinergi program pendidikan keaksaraan dengan perluasaan akses terhadap bahan bacaan. Layanan ketersedian bahan bacaan ini diwujudkan dengan perluasan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) pada tingkat kecamatan dan diperluas di ruang publik seperti pasar, mall, terminal, rumah ibadah, rumah sakit, panti sosial, dan ruang publik lainnya. Hingga saat ini terdaftar 6.350 TBM, temasuk TBM ruang publik dan Mobile.

Rumah Pintar

Di samping PKBM dan TBM, terdapat juga Rumah pintar sebagai salah satu Satuan Pendidikan Nonformal Sejenis (SPNF-S) yang didisain dengan strategi pembelajaran bermakna dan menyenangkan bagi para warga belajar, terutama anak-anak berusia 4-15 tahun. Selain daripada itu, terdapat juga program-program kecakapan hidup untuk para ibu dan pemuda, kemampuan keorangtuaan (parenting) bagi para ibu muda dengan anak-anak usia dini, dan ketahanan pangan keluarga melalui pengadaan kemampuan kewirausahaan. Oleh karena itu, semua orang pada semua tingkat kelompok usia berpartisipasi dalam proses pembelajaran sepanjang hayat untuk memberdayakan masyarakat mereka sendiri. Program-program ini dibagi ke dalam 5 sentra, yaitu (i) Setra Buku; (ii) Sentra Komputer; (iii) Sentra Audio Visual; (iv) Sentra Permainan; dan (v) Sentra Kriya. Saat ini terdapat 261 Rumah pintar, 145 Mobil Pintar, 402 Motor Pintar, dan 3 Kapal Pintar yang beroperasi di Indonesia, termasuk 2 Mobil Pintar yang beroperasi di Lebanon.

Revitalisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Sebagai perbandingan perlu dicatat bahwa setelah jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki dan berakhirnya Perang Dunia ke II, pemerintah Jepang menganggap rekonstruksi pendidikan melalui sekolah atau pendidikan anak-anak tidaklah cukup untuk mengembalikan kejayaan Jepang. Kemudian diputuskan untuk membangun sebuah sistem pendidikan orang dewasa (pendidikan masyarakat) melalui Kominkan (Citizen’s Public Hall) untuk mengakomodasikan, menyatukan, dan melayani seluruh kebutuhan pendidikan bagi masyarakatnya, terutama layanan keterampilan bagi orang dewasa. Saat ini terdapat 17.143 Kominkan, melebihi perpustakaan umum (2.979) dan Sekolah Menengah Pertama (10.915). Kominkan dianggap berperan secara berhasil dalam memberdayakan masyarakat dan berkontribusi sangat signifikan dalam rekonstruksi pendidikan Jepang pada masa restorasi hingga saat ini.
Peran PKBM yang semula berkontribusi cukup signifikan terhadap perluasan akses wajib belajar melalui pendidikan nonformal (kesetaraan), saat ini perannya harus berubah karena wajib belajar sembilan tahun relatif telah dicapai. Untuk itu PKBM perlu direvitalisasi melalui berbagai upaya peningkatan mutu dan peningkatan kebertahanan atau keberlangsungan (sustainability). PKBM perlu meningkatkan kemandirian dan kebertahanannya agar mampu melakukan analisis kebutuhan dan potensi yang berkembang di masyarakat serta mampu menggerakan sumber daya/dana yang terdapat di sekitarnya. Keberhasilan PKBM terletak pada  kemampuan PKBM dalam memberikan dampak kolektif pada kumpulan individu, keluarga, ketetanggaan, dan masyarakat sekitar PKBM. Dampak ini dapat berupa penyadaran dan komitmen pengentasan ketunaaksaraan dan pengentasan kemiskinan. Keberhasilan PKBM juga harus ditunjukkan dari tumbuhnya komunitas-komunitas kecil yang sadar dan berbuat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, PKBM perlu direvitalisasi melalui hal-hal sebagai berikut.
  1. Peningkatan mutu kelembagaan PKBM termasuk manajemen kelembagaandan alokasi dana untuk membuat outlet PKBM sehingga PKBM dapat memasarkan produknya atau produk PKBM lain untuk menggerakan dana masyarakat yang bermanfaat bagi keberlangsungan dan kebertahanan PKBM itu sendiri.
  2. Pengembangan PKBM Tematik yang menguatkan potensi lokal atau khas masyarakat di sekitar PKBM seperti batik, bordir, kerancang, sutra, anyaman, aneka kuliner, dan manajemen pemasaran kuliner, serta hal-hal berkaitan dengan bisnis busana atau produk gaya hidup lainnya.
  3. Pengembangan PKBM diarahkan pada terbentuknya komunitas usaha mandiri, bukan hanya sekedar penyedia jasa pelatihan.
  4. Peningkatan peran PKBM dalam pemassalan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sangat mungkin dilakukan mengingat PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal penyelenggara layanan pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal. Layanan PAUD yang diselenggarakan PKBM juga memiliki sisi strategis lainnya karena dapat disinergikan dengan layanan pendidikan kecapakapan keorangtuaan (parenting education) bagi para orang tua dengan anak usia dini, pendidikan kecakapan hidup, dan pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
  5. Pengembangan sarana PKBM melalui pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3).
  6. Sinergi PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam hal peningkatan kualitas tutor dan penyelenggara pendidikan nonformal.
  7. Pendataan PKBM atau satuan pendidikan nonformal sejenis lainnya berbasis Nomor Induk Lembaga (NILEM) online.

Senin, 16 April 2012

Syarat dan Rukun Umrah (2-habis)


Syarat dan Rukun Umrah (2-habis)

16 April 2012 | Kategori: Rukun Haji
Ribuan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia saat melakukan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Antara/Kuwadi.
REPUBLIKA.CO.ID – Disamping menetapkan syarat pensyari’atan, ulama Hanafiyah juga menetapkan syarat pelaksanaan ‘umrah (syarat ada’).
Syarat pelaksanaan umrah menurut mereka adalah sebagai berikut: 1) Berbadan sehat; 2) Aman selama di perjalanan. Maksudnya, diyakini bahwa tidak ada gangguan atau kekhawatiran yang kuat akan adanya gangguan dalam perjalanan; 3) Ada suami atau mahram bagi perempuan selama dalam perjalanan umrah apabila perjalanan ke Makkah mencapai tiga hari perjalanan atau lebih; dan 4) Tidak dalam masa ‘iddah bagi wanita yang dicerai atau kematian suaminya.
Adapun yang termasuk syarat-syarat sah umrah adalah sebagai berikut:
Pertama, Islam. Orang kafir tidak sah umrahnya karena mereka tidak cakap untuk melaksanakan seluruh ibadah dalam Islam. Demikian pula, tidak sah umrah orang yang mewakilkan pelaksanaan hajinya kepada orang kafir.
Kedua, mumayyiz. Oleh sebab itu, tidak sah ibadah umrah yang dilaksanakan oleh anak kecil dan orang gila. Karena mereka belum cakap untuk bertindak hukum. Demikian pendapat yang dikemukakan oleh ulama mazhab Hanafi.
Menurut ulama mazhab Maliki, mazhab Syafi’i, dan mazhab Hanbali, ibadah umrah yang dilaksanakan anak kecil adalah sah. Akan tetapi, bagi ulama yang menetapkan hukum umrah adalah wajib, maka anak kecil tetap berkewajiban mengulang kembali ibadah umrahnya setelah ia dewasa.
Ulama Hanafiyah menambahkan syarat-syarat sah ibadah umrah, yaitu: 1) Melaksanakan ihram; 2) Melaksanakan kegiatan umrah pada tempat- tempat yang telah ditentukan.
Rukun-Rukun Umrah
Menurut mazhab Maliki dan Hanbali, ibadah umrah itu mempunyai tiga rukun, yaitu: ihram, thawaf, dan sa’i antara Shafa dan Marwah. Ulama Syafi’iyah menambahkan dua rukun lain sehingga menjadi lima, yaitu: ihram, thawaf, sa’i, potong rambut, dan menertibkan antara rukun-rukun tersebut.
Ulama Hanafiyah berpendapat, umrah itu hanya mempunyai satu rukun saja, yaitu melaksanakan sebagian besar dari thawaf (empat kali putaran dari tujuh putaran). Adapun ihram merupakan syarat sah bagi umrah, bukan rukun umrah. Sedangkan sa’i antara Shafa dan Marwah adalah wajib umrah. Yang sama seperti sa’i adalah memotong rambut atau memendekkan, maka ini wajib sa’i, bukan rukun.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Hannan Putra
Sumber: Ensiklopedi Haji dan Umrah

Syarat dan Rukun Umrah (1)


Syarat dan Rukun Umrah (1)

16 April 2012 | Kategori: Rukun Haji
Ribuan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia saat melakukan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Antara/Kuwadi.
REPUBLIKA.CO.ID – Syarat-syarat umrah tentu tidak sama dengan syarat-syarat haji. Syarat atau ketentuan yang berkenaan dengan sah tidaknya ibadah umrah disebut dengan syarat sah.
Sedangkan ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban atau kemanduban (sunah) melaksanakannya disebut dengan syarat wajib atau syarat disunatkan umrah.
Syarat-syarat bagi orang yang diwajibkan atau disunahkan untuk melaksanakan umrah adalah sebagai berikut:
Pertama, Islam. Orang kafir tidak disyariatkan melaksanakan umrah dan ibadah-ibadah lainnya karena dia tidak mengakui dan menganut agama Islam. Demikian menurut pendapat ulama Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. Sedangkan ulama Malikiyah berpendapat bahwa Islam bukanlah syarat disyariatkannya umrah, melainkan syarat sah umrah. Orang kafir tetap disyariatkan untuk melaksanakan umrah. Akan tetapi, jika mereka melaksanakan umrah, umrah mereka tidak sah karena tidak masuk Islam.
Kedua, mencapai usia baligh. Anak kecil yang belum baligh tidak disyariatkan melaksanakan umrah, meskipun umrahnya sah jika dia telah mumayyiz.
Ketiga, berakal sehat. Tidak ada perintah melaksanakan umrah bagi orang gila dan tidak pula sah haji yang dilakukan oleh orang gila.
Keempat, merdeka. Hamba sahaya (budak) tidak diperintahkan melaksanakan ibadah umrah karena umrah memerlukan waktu yang panjang sehingga kepentingan tuannya akan terabaikan. Kelima, istitha’ah atau memiliki kemampuan dari segi fisik, harta, dan keamanan.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Hannan Putra
Sumber: Ensiklopedi Haji dan Umrah

Minggu, 15 April 2012

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Pemakaman Rasulullah (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Selesai memberikan baiat kepada Abu Bakar, orang-orang segera bergegas lagi hendak menyelenggarakan pemakaman Rasulullah. Dalam hal di mana akan dimakamkan, orang masih berbeda pendapat. 

Kalangan Muhajirin berpendapat akan dimakamkan di Makkah, tanah tumpah darahnya dan di tengah-tengah keluarganya. Yang lain berpendapat supaya dimakamkan di Baitul Maqdis, Yerusalem, karena para nabi sebelumnya di sana dimakamkan.  

Entah bagaimana orang-orang ini berpendapat demikian, padahal Baitul Maqdis pada waktu itu masih di tangan Romawi. Dan sejak Perang Muktah dan Tabuk, Romawi dengan pihak Islam sedang dalam permusuhan, sehingga Rasulullah menyiapkan pasukan Usamah untuk mengadakan pembalasan.
 
Kaum Muslimin tak dapat menyetujui pendapat ini, juga mereka tidak setuju Nabi dimakamkan di Makkah. Mereka mengusulkan supaya Nabi dimakamkan di Madinah, kota yang telah memberikan perlindungan dan pertolongan, dan kota yang mula-mula bernaung di bawah bendera Islam.  

Mereka berunding, di mana akan dimakamkan? Satu pihak mengatakan, dimakamkan di masjid, tempat dia memberi khutbah dan bimbingan serta memimpin orang shalat, dan menurut pendapat mereka supaya dimakamkan ditempat mimbar atau di sampingnya. 

Tetapi pendapat demikian ini kemudian ditolak, mengingat adanya keterangan berasal dari Aisyah, bahwa ketika Nabi sedang dalam sakit keras, beliau mengenakan kain selubung  hitam, yang sedang ditutupkan di mukanya, kadang dibukakan sambil beliau bersabda, "Laknat Allah kepada suatu golongan yang mempergunakan  pekuburan nabi-nabi sebagai masjid."
 
Kemudian Abu Bakar tampil memberikan keputusan kepada orang ramai itu dengan berkata, "Saya dengar Rasulullah SAW berkata, 'Setiap ada nabi meninggal, ia dimakamkan di tempat dia meninggal."
 
Lalu diambil keputusan, bahwa pada letak tempat tidur ketika Nabi meninggal itu, di tempat itulah akan digali. Selanjutnya yang bertindak memandikan Nabi adalah  keluarganya yang dekat. Yang pertama sekali Ali bin Abi Thalib, lalu Abbas Bin Abdul Muthalib serta kedua putranya; Fadl dan Qutham serta Usamah bin Zaid.

Usamah dan Syuqran (pembantu Nabi) bertindak menuangkan air, sedang Ali yang memandikannya berikut baju yang dipakainya. Mereka tidak mau melepaskan baju itu dari (badan) Nabi. Saat itu mereka juga mendapatkan tubuh Nabi begitu harum, sehingga Ali berkata, "Demi ibu bapakku! Alangkah harumnya engkau di waktu hidup dan di waktu mati."
 
Selesai dimandikan dengan mengenakan baju yang dipakainya itu, Nabi dikafani dengan tiga lapis pakaian; dua Shuhari (sejenis kain) dan satu pakaian  jenis burd  hibara (kain Yaman) dengan sekali dilipatkan. Selesai penyelenggaraan dengan cara demikian, jenazah beliau dibiarkan di tempatnya.   

Pintu-pintu kemudian dibuka untuk memberikan kesempatan kepada kaum Muslimin, yang memasuki tempat itu dari jurusan masjid, untuk mengelilingi serta melepaskan pandangan perpisahan dan memberikan doa shalawat kepada Nabi.